LAMINASI DAN ENKAPSULASI


A.  LAMINASI DAN ENKAPSUASI

1.      Laminasi
Laminasi memiliki arti melapisi bahan pustaka dengan kertas khusus (terdiri dari film oplas, kertas cromton, dll), agar bahan pustaka menjadi lebih awet. Kertas ini berfungsi menahan polusi/debu agar tidak menempel pada bahan pustaka sehingga tidak beroksidasi dengan polutan.
a.    Berikut adalah beberapa cara laminasi yang dapat dilakukan dalam kegiatan laminasi menggunakan Mesin:
1)      dengan cara dingin : melapisi kedua sisi kertas dengan bahan film oplas yang mengandung lem dan dapat dibuka kembali dengan cara membasahinya dengan air. Mula-mula pasang 2 buah rol film oplas pada mesin penggerak, disisi atas dan sisi bawah bahan pustaka,masukkan kertas yg akan dilaminasi diantara kedua film oplas tsb. Tunggu hingga mesin merekatkan film oplas pada bahan pustaka tsb dan mengeluarkannya. Susun dokumen yang sudah terlaminasi menurut urutan sesuai aslinya.
2)      dengan cara panas: menggunakan kertas cromton untuk melapisi kedua sisi bahan pustaka. Kertas dipanaskan 70o – 90oC, agar kertas cromton menempel pada kedua sisi bahan pustaka. Prosesnya sama seperti laminasi dengan cara dingin, namun jika hendak melepas lapisan pelindungnya menggunakan aceton, dah bahan pustaka aslinya bisa kita peroleh kembali


b.    Laminasi Manual
menggunakan kertas laminasi impor karena belum diproduksi di Indonesia. Caranya letakkan kertas laminasi diatas meja, berikan alas. Letakkan bahan pustaka diatasnya, tutup dengan kertas laminasi lagi. Kemudian olekskan aceton dengan kuas, usahakan jangan sampai ada gelembung udara diantara kedua sisi kertas pelapis, jangan menekan terlampau keras karena dapat merobek kertas laminasi dan bahan pustaka nya. Kemudian dikeringkan dan digunting tepinya dengan rapi.
c.    Laminasi Lontar
Laminasi untuk koleksi dari jenis daun lontar sana dengan bahan pustkaka jenis kertas. Agar awet maka perlu diberi bahan2 penahan bertemparatur tinggi. Untuk menghindari pengaruh iklim, lontar dapat dilapisi minyak sereh. Cara ini juga mencegah lontar menjadi kaku dan terhindar dari gangguan serangga. Untuk menghindari kelembaban, lontar harus dilapisi dengan aceton dan ethanol.
2.      Enkapsulasi
Salah satu cata melindungi kertas dari kerusakan yang bersifat fisik misalnya rapuh karena umur, pengaruh asam, karena dimakn serangga, kesalahan penyimpanan dan sebagainya. Cara enkapsulasi adalah setiap lembar kertas diapit dengan cara menempatkannya diantara 2 lembar plastik transparan. Bagian tepi plastik ditempeli lem atau double side tape sehingga bahan pustaka tidak terlepas. Kegiatan ekapsulasl ini mirip dengan memasukkan dokumen dalam amplop plastik, bedanya dalam enkapsulasi tidak ada udara yang masuk.


Sumber (Martoatmodjo, Karmidi.1999. Pelestarian Bahan Putstaka. Jakarta : Universitas Terbuka)
#PERAWATANBAHANPUSTAKA
#D3PERPUSTAKAANFISIPUNS
#SEMESTER3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESTORASI BAHAN PUSTAKA

KERUSAKAN BAHAN PUSTAKA