RESTORASI BAHAN PUSTAKA





A.  Perbaikan Bahan Pustaka dan Rastorasi
Sebagai pustakawan kita harus dapat memperbaiki dokumen yang rusak, baik itu kerusakan kecil maupun kerusakn berat. Perpustakaan sebaiknya memiliki ruangan khusus untuk melakukan kegiatan ini. Menambal buku berlubang oleh larva,menymbung kertas yang robek, atau menambal halaman buku yang koyak hal ini dapat diperbaiki di perpustakaan bilamna memiliki ruangan khusu untuk restorasi
1.      Menambal Kertas
Ada dua jenis penambalan yaitu penambalan karena kertas berlubang dan dan penambalan karena kertas robek memanjang.
Kertas yang berlubang disebabkan oleh larva kutu buku. Jika tidak terlalu parah, dapat ditutup dengan bubur kertas tanpa menganggu isi buku.
Penambalan kertas yang robek memanjang dapat dilakukan dengan dua cara :
a)      Penambalan dengan kertas Jepang
Penambalan dengan kertas Jepang dikerjakan bila halaman buku robek baik robeknya lurus maupun tidak lurus. Penambalannya dapat dilakukan dengan cara mengukur penambalnya sesuai dengan kebutuhan yang akan ditambal. Pemotongan kertas jepang dapat dilakukan dengan sistem potong basah, yaitu dengan memotong kertas Jepang tersebut dengan alat yang dibasahi misalnya dengan kuas kecil atau trekpen yang dibasahi ujungnya.
b)      Penambalan dengan kertas tissue (heat tissue paper)
Apabila kertas yang rusak mengkilap, maka kertas penambalnya ialah heat tissue paper. Kertas ini tamppilannya sudah transparan, terdapat lem dan lem tersebut hanya dapat menempel jika dipanasi. Proses pemotogannya hampir sama dengan penambalan yang menggunakkan kertas Jepang, yaitu dengan cara diukur penambalnya sesuai dengan keperluan yang akan ditambal. Heat tissue paper ini dipotong dengan gunting, tidak memakai sistem potong basah. 
2.      Memutihkan Kertas
Kertas yang terkena debu atau lumpur akan berwarna coklat. Kertas yang berwarna kecoklatan dapat diputihkan dengan  menggunakkan berbagai zat kimia seperti Chloromine T, Gas Cholrdioksida, Natruim Chlorida, Potasuim permanganate, Natrium Hipochlorite, dan Hidrogen perosida. Cara memutihkan kertas sebagi berikut :
a)      Menggunakkan Chloromine T
Chloromine T 2,5 % dilarutkan ke dalam air, kertas yang akan diputihkan diletakkan diatas kertas penyerap, kemudian diolesi dengan larutan di atas . Cara ini dapat diulang sampai noda atau warna utih yang dikehendaki tercapai.
b)      Menggunakan Gas Chlordioksida
Penggunaan gas untuk memutihkan bahan cetakan cukup baik. Gas ini dilarutkan di dalam air dengan cara mengalirkannya. Kertas yang akan diputihkan dicelupkan kedalam larutan selama lima meni. Kemudian dimasukkan ke dalam air bersih untuk membilas larutan Gas Chlordioksida yang masih menempel pada kertas.
c)      Menggunakkan Natrium Chlorida
Cara membutanya adalah dengan mengambil 20 gram NaCl dan dimasukkan dalam 3 liter air pada suatu bejana. Ditambahkan 75ml formaldehida 40%. Rendam kertas yang akan diputihkan sampai noda hilang atau tingkat keputihan yang dikehendaki.
d)     Menggunakkan Potasium Permanganate
Bahan yang dipergunakan adalah KMnO4 0,5 - 5% dilarutkan ke dalam air. Lembaran yang akan diputihkan direndam didalamnya selama 5 menit. Kemudian dimasukkan pada bak kedua yang telah diisi air dengan larutan Natrium Tiosulfat 5% untuh menghilangkan warna coklat lautan KMnO4. Selanjutkan kertas dimasukkan ke dalam air bersih untuk menghilangkan residu.
e)      Menggunakkan Natrium Hipochlorite
Bahan ini bereaski sangat lamban, karena itu baik untuk kertas. Tetapi harus selalu memperhatikan pH yaitu 11. Untuk mendapatkan larutan yang dikehendaki perlu dipakai larutan penyangga. Pakailah larutan penyangga sehingga pH tidak melampaui angka 7.
f)       Menggunakkan Hidrogen Peroksida
Sebaiknya kertas yang akan diputihkan sudah diturunkan kadar keasamannya. Hidrogen peroksida 30% dibuat H2 O2 5-10% dengan ditambah amonia sampai pH antara 9,5 - 10,5. 
3.      Mengganti halaman yang robek
Halaman yang tak dapat diperbaiki dengan menambalnya, harus diganti dengan membuatkan foto kopinya. Foto kopi tersebut dipotong sesuai dengan halaman buku. Kemudian disisipkan dan ditempelkannya dengan lem secara hati - hati pada bagian yang hilang. 
4.      Mengencangkan benang jilidan yang kendur
Jika kerusakan tidak parah, maka benang cukup ditarik dan dijahhit dan matikan,Namun jika kerusakannya sudah parah, maka bukalah kertas pelindung dan sampul buku sekaligus. Lihatlah benangnya. Kencangkan yang longgar, sambung yang putus, atau ganti benang dengan menjilidnya lagi. Setelah itu pasanglah lembar pelindung dan sampulnya. 
5.      Memperbaiki punggung buku, engsel, atau sampul buku yang rusak
Dapat menggunakan alat alat penjilidan yang sederhana. Perbaikan punggung, engsel, dan sampul buku dapat dilakukan dengan membongkar yang rusak, kemudian diperbaiki atau menggantinya dengan yang baru. 

Sumber (Martoatmodjo, Karmidi.1999. Pelestarian Bahan Putstaka. Jakarta : Universitas Terbuka)
#PERAWATANBAHANPUSTAKA
#D3PERPUSTAKAANFISIPUNS
#SEMESTER3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERUSAKAN BAHAN PUSTAKA